Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan salah satu proyek strategis yang tercantum dalam RPJMN 2020-2024 dan merupakan milestone Indonesia Maju 2045 yang mengusung pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan dalam rangka memperluas wujud simbol identitas bangsa, kota berkelanjutan di dunia dan penggerak ekonomi Indonesia di masa depan yang tidak hanya berpusat di Pulau Jawa. Dalam mengembangkan kawasan pembangunan di IKN, Pariwisata, juga menjadi salah satu fokus pengembangan kawasan yang direncanakan akan dikembangkan di wilayah barat, timur dan utara. Pengembangan kota IKN berkonsep Smart City, Forest City dan Sponge City berkesesuaian dengan konsep pengembangan sustainable seamless travel dan sangat sejalan dengan prinsip pembangunan pariwisata berkelanjutan. Berdasarkan temuan/analisis dengan menggunakan studi literatur, observasi lapangan dan wawancara mendalam, menunjukkan bahwa sektor pariwisata dan ekonomi kreatif selalu memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian Kalimantan Timur. Meskipun belum banyak daya tarik wisata yang ada di IKN, namun daerah di sekitar IKN seperti Balikpapan dan Samarinda dapat menjadi mitra/penyangga pengembangan pariwisata. Mengembangkan seamless travel dalam konteks IKN bukanlah hal yang mudah karena memiliki beberapa tantangan pengembangan yang meliputi faktor aksesibilitas, amenitas, atraksi dan SDM/Kelembagaan. Kolaborasi pentahelix dan kebijakan optimalisasi pengembangan tata ruang yang terpadu dan teknologi informasi menjadi strategi yang paling utama yang dapat dilakukan dalam pengembangan sustainable seamless travel di IKN.
Kata kunci: IKN, pariwisata berkelanjutan, seamless travel