Peningkatan kualitas kompetensi SDM dapat dilakukan melalui lembaga Pendidikan. Tantangan yang dihadapi adalah kurikulum yang diterapkan masih menimbulkan kesenjangan antara keterampilan alumni dengan kebutuhan industri (gap skill). Hal tersebut disebabkan lembaga pendidikan menerapkan pendidikan kompetensi yang digerakkan oleh penawaran (supply), bukan didorong oleh permintaan (demand). Strategi yang dapat dilakukan oleh Kemenparekraf/Baparekraf adalah melalui pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi bidang pariwisata melalui Politeknik Pariwisata (Poltekpar).
Kehadiran Poltekpar diharapkan mampu membantu memenuhi target kinerja dalam Renstra Kemenparekraf/Baparekraf 2020-2024 untuk meningkatkan kualitas SDM pariwisata yang unggul dan berdaya saing serta lulusan Poltekpar seyogianya mampu menjawab standar pemenuhan kebutuhan SDM di industri pariwisata. Di sisi lain, harapan dari industri dengan diterapkannya kurikulum berbasis kompetensi sebagai dasar pembelajaran alumni Poltekpar mampu menjawab standar kualitas SDM yang dibutuhkan.