Dengan bantuan alat analisis Business Model Canvas, matriks SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats), dan penilaian dengan AHP (Analytical Hierarchy Process), penelitian ini berhasil mengidentifikasi rekomendasi kebijakan. Alternatif rekomendasi kebijakan tersebut, antara lain: (1) Penyusunan grand design pengembangan desa wisata; (2) Optimalisasi forum komunikasi antar pemangku kepentingan; (3) Penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan pada aspek literasi digital dan pengelolaan desa wisata; (4) Penguatan produk desa wisata melalui pendampingan KI (kekayaan intelektual) dan sertifikasi layak konsumsi; (5) penyelenggaraan event yang terintegrasi antar desa wisata secara inklusif dan berkelanjutan; serta (6) Penyusunan indikator desa wisata berkelanjutan berdasarkan aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial-budaya.