Mayoritas individu menganggap bahwa berwisata hanya dilihat dari sudut pandang asik-asik nya saja? Yap betul sekali. Namun, seiring perkembangan dunia, sektor pariwisata dengan berbagai dampak postif diiringi pula dengan berbagai dampak negatifnya. Fakta yang menggema saat ini bahwa problematika pada sektor pariwisata muncul suatu pemahaman overtourism yang didasari dengan jumlah wisatawan yang semakin meningkat kemudian hadir disuatu wisata dengan kapasitas yang melebihi batasnya. Adanya overtourism kemudian memberikan dampak yang cukup tragis seperti kerusakan lingkungan, polarisasi budaya bahkan lahirnya konflik wisatawan terhadap masyarakat lokal. Berakar dari hal tersebut tentunya dapat menyebabkan hilangnya tingkat kepuasan wisatawan yang didasari dengan poin-poin dari SAPTA PESONA (Aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan).
Overtourism? atasi dengan kerja bersama, mungkin saya sendiri tidak bisa berbuat banyak. Akan tetapi kita dapat menyembuhkan bumi, menyembuhkan masa depan untuk menciptakan pariwisata yang ramah lingkungan. Oleh sebab itu, perlu adanya implementasi dari prinsip triple bottom line dan hamemayu hayuning bawana untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan. Tak perlu hidup praktis kalau jadi apatis, jangan berlagak maju kalau jadi acuh tak acuh.